Friday 14 February 2014

Anjuran dokter untuk minum obat cacing 6 bulan sekali sangatlah penting. Biasanya dokter menganjurkan kepada orang-orang yang beresiko terkena cacingan. Sebenarnya, siapapun dapat beresiko terkena cacingan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, orang-orang yang tinggal di pemukiman kumuh maupun orang-orang yang tidak memiliki kebiasaan bersih memiliki resiko yang lebih besar terkena cacingan. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak tinggal di pemukiman kumuh dan memiliki kebiasaan bersih?



Untuk orang-orang yang tidak tinggal di pemukiman kumuh dan memiliki kebiasaan bersih, misalnya pada orang-orang yang hidup di kota, dengan lingkungan lebih banyak aspal, kejadian cacingan memang lebih rendah. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi cacing. Telur cacing tidak mati pada suhu yang panas. Salah satu tempat telur-telur cacing adalah pada sela-sela batu di jalanan. Saat kendaraan lewat bisa saja telur-telur ini tak sengaja kita hirup. Sehingga telur-telur cacing tadi masuk ke dalam tubuh kita.

Anjuran minum obat cacing bisa diubah menjadi setahun sekali untuk orang-orang yang tidak tinggal di pemukiman kumuh dan memiliki kebiasaan bersih. Namun, sebagai upaya pencegahan, bila ingin minum obat cacing 6 bulan sekali pun tidak ada efek sampingnya. Dosis obat cacing tergolong tunggal, sehingga tidak akan terjadi masalah berat setelah minum obat cacing meski tidak terdapat cacing di dalam tubuh.


Apabila Anda sudah meminum obat cacing, jangan lupa untuk mengajak anggota keluarga Anda serumah atau anggota keluarga yang lain atau teman-teman Anda untuk meminum obat cacing. Karena jika serumah hanya Anda saja yang meminum obat cacing, maka kemungkinan Anda tertular infeksi cacing dari anggota keluarga Anda masih ada. Selain itu, perlu dibiasakan cuci tangan, menggunting kuku secara teratur, karena telur cacing bisa bersembunyi dibalik kuku dan biasakan buang air besar (BAB) di WC yang airnya ditampung di septic tank agar cacingan tidak mudah menjangkit.

Tagged: , ,

0 komentar:

Post a Comment